3 Alasan Bertanam Alpukat
Harga Jual di Pasaran relatif tinggi
Siapapun petani atau pekebun tentu memimpikan hasil perkebunannya di saat panen mendapatkan harga yang bagus dan sesuai. Namun, kadangkala tak seindah yang diharapkan. Itulah sebabnya, dibutuhkan kecerdikan dalam memilih tanaman serta cerdik dalam menentukan momen.
Alpukat adalah salah satu produk unggulan asli Indonesia yang diminati pasar dalam negeri dan luar negeri. Sampai saat ini, harga alpukat tergolong tinggi di pasaran mengingat permintaan yang cukup tinggi. Per KG nya bisa sampai 30 ribu sampai 50 ribuan per Kg nya. Beragam variasi menu berbahan alpukat pun disajikan. Mulai dari jus alpukat, nugget, es lilin, dll.
Cara Budidayanya Mudah
Tanaman alpukat termasuk tanaman yang mudah beradaptasi di iklim tropis Indonesia. Tanaman ini mudah dibudidayakan di pegunungan ataupun dataran rendah. Di Kota Sleman, Jogja, Klaten, Magelang, dan lain sebagainya mudah kita jumpai tanaman alpukat tumbuh dengan subur dan berbuah lebat.
Cara budidaya tanaman ini cukup mudah. Setelah ditanam dalam lubang tanam dengan jarak 4 M, kita bisa menambahkan pupuk organic secukupnya. Kunci dalam budidaya alpukat adalah adanya kecukupan sinar matahari, kecukupan air, dan unsur hara tanah yang sesuai.
Produktivitas Tinggi
Setelah memasuki usia panen, yakni berkisar dua tahunan, tanaman alpukat akan terus berbuah sesuai dengan musimnya. Penelitian Dinas Pertanian Jogja menyebut dalam satu tahun bisa mencapai 70 KG per pohon nya.
Jenis Alpukat Unggul di Indonesia
Tren Urban Farming saat ini menggeliat di masyarakat perkotaan. Dilansir dari sumber Kompas.com, yang dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu (4/5/2022), urban farming merupakan pemanfaatan ruang terbuka menjadi lahan hijau, yang tujuannya untuk membantu masyarakat menghasilkan bahan pangan sendiri dan memperkuat ketahanan pangan. Urban farming memiliki beberapa kelebihan, salah satunya bertambahnya kadar oksigen di tengah hiruk pikuk kehidupan di perkotaan dan dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat.
Salah satu jenis tanaman buah yang dapat ditanam dengan metode urban farming adalah alpukat. Ada beberapa varietas alpukat unggul untuk urban farming, antara lain sebagai berikut.
- Alpukat mentega
Alpukat ini disebut mentega karena saat sudah matang daging buahnya berwarna kuning bersih seperti mentega. Alpukat ini memiliki daging buah tebal, bertekstur kenyal, dan tak berair. Bentuknya bulat dengan bagian pangkal dan ujung agak membulat pula, berat rata-rata sekitar 600 gram per buah, panjang buah sekitar 13 sampai 17 cm dan diameter buah 10 sampai 14 cm, tebal kulit buah hanya 1 mm dan tebal daging buah mencapai 1,9 sampai 2,1 cm. Alpukat jenis ini tak berbeda dengan alpukat jenis lainnya, meski buah ini memiliki kadar protein 1,37 persen dan kadar lemak 7,58 persen. Baca juga: Ragam Cara Menyimpan Alpukat agar Tidak Cepat Busuk Tanaman alpukat mentega ini rajin berbuah sepanjang tahun dan tingkat produksi buah yang berusia dewasa mampu menghasilkan 350 hingga 450 buah per pohon atau sekitar 225 kg per pohon.
- Alpukat wina
Alpukat wina merupakan jenis alpukat lokal yang dibudidayakan pertama kali oleh kelompok tani di Desa Jetis, Kabupaten Semarang. Pada dasarnya merupakan tipe alpukat mentega dengan bentuk buah agak bulat, warna kulit hijau mengilap dan tebal. Alpukat ini berkualitas super, karena berukuran jumbo dengan berat mencapai 1,5 hingga 2 kg per buah, rasa nikmat, lembut, gurih, dan sedikit manis. Lihat Foto Ilustrasi buah alpukat hass. (SHUTTERSTOCK/BARMALINI)
- Alpukat hass
Alpukat ini berasal dari Australia yang ditemukan oleh seorang ahli holtikultura bernama Rudolph Hass. Baca juga: Panduan Cara Menanam Alpukat dari Biji Keunggulannya yaitu pohonnya mudah berbuah, produksi tinggi, rasa buah khas yang sangat lezat, daging buahnya sangat pulen, tidak mudah busuk, laku dalam negeri maupun di luar negeri dengan harga tinggi. Varietas alpukat ini paling terkenal di Amerika Serikat dan Selandia Baru.
- Alpukat pluwang
Alpukat ini disebut juga alpukat hawai jumbo, alpukat green star dan alpukat pangeran. Varietas alpukat pluwang terkenal dengan postur pohon pendek sehingga sangat mudah saat panen. Keunggulan lainnya, yaitu berat buah 2 kg per buah, daging buah tergolong tebal dengan tekstur yang lebih padat, rasa yang lebih manis dan lebih gurih jika dibandingkan dengan jenis alpukat lokal lainnya. Baca juga: Cara Menyimpan Alpukat agar Cepat Matang dan Tetap Segar Kulit buanhya berwarna lebih hijau gelap dan mengilap, daun berukuran tiga kali lipat lebih besar dibandingkan dengan alpukat lokal, bunganya juga mempunyai ukuran yang lebih besar.
- Alpukat kendil
Alpukat kendil persilangan antara alpukat Kendal dengan alpukat Gunung Pati. Buahnya tergolong jumbo dengan berat rata-rata 1,7 kg per buah, rasanya lezat, tebal dan pulen. Kelebihan lain varietas alpukat ini adalah daunnya tidak disukai oleh ulat bulu.
- Alpukat alligator
Alpukat ini berbentuk cenderung lonjong dengan bagian bawah agak besar dan bagian ujung atasnya mengecil atau mirip dengan buah pir. Ukuran panjang mencapai 70 sampai 80 cm, dengan berat rata-rata 1 hingga 1,3 kilogram. Baca juga: Cara Menanam dan Merawat Tanaman Alpukat di Dalam Ruangan Daging buahnya tebal, rasanya manis, legit, sama sekali tidak ada rasa pahit, lembut, pulen, dan teksturnya halus tidak berserat, serta mempunyai aroma yang khas.
Kriteria Bibit alpukat unggul :
- Artinya, tanaman dalam kondisi subur dan tegap.
- Daun bibit mulus dan tidak ada hama penyakit. Warna daun bibit hijau cerah atau pucuknya berwarna hijau atau merah muda. Jika sedang kondisi stagnan, daunnya berwarna hijau tua yang mengkilap. Jika ada bekas serangan hama dan penyakit serta menggulung, sebaiknya tanaman diwaspadai.
- Batang bibit sehat, lurus, kulit batang cerah beralur, potongan cabang/dahan tidak dipaksakan, serta bentuk proporsional atas dengan bawahnya. Batang atas harus tegak mengarah ke atas, tidak bengkok,atau merunduk ke bawah. Untuk bibit yang lebih dari satu meter, pilih bibit yang ada percabangannya. Tananaman yang baik memiliki banyak cabang ke semua arah serta tajuknya rimbun. Selain itu, batang bebas dari jamur yang menempel dan hama, seperti bulatan putih (kutu putih) serta penggerek atau bekas sayatan.
- Akar bibit memiliki banyak akar serabut. Bahkan, akar serabut sudah sampai ke tepian polybag atau menembus polybag dan akar tampak putih.
- Bibit yang sudah berbuah diperhatikan kerontokan daun dan bentuk buahnya. Sebaiknya daun tidak rontok. Bentuk buah harus sempurna, tidak berulat, proposional, tidak mengecil, warna kulit buah cerah, atau biasanya berminyak atau ada bubuk putihnya.